Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dan
Universitas Muria Kudus (UMK) menjalin kerja sama strategis yang ditandai
dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), perjanjian kerja sama (MoA), dan
implementation agreement (IA) yang berlangsung di Gedung Rektorat UMK.
Penandatanganan kerja sama dilakukan secara langsung
oleh pimpinan kedua perguruan tinggi. MoA ditandatangani oleh Rektor Unsika,
Prof. Dr. H. Ade Maman Suherman, M.Sc., bersama Rektor UMK, Prof. Dr. Ir.
Darsono, M.Si.. Sementara itu, MoU ditandatangani oleh Dekan FKIP Unsika, Prof.
Dr. H. Sutirna, M.Pd., dan Dekan FKIP UMK, Dr. Erik Aditia Ismaya, S.Pd., M.A..
Adapun Implementation Agreement (IA) ditandatangani oleh Koordinator Prodi PPG Unsika,
Mansyur Srisudarso, M.Pd., bersama Koordinator Prodi PPG UMK, Dr. Agung Slamet
Kusmanto, M.Pd.. Hal ini menegaskan komitmen penuh dari level pimpinan hingga
pengelola program untuk memperkuat sinergi dalam bidang pendidikan profesi
guru.
Dalam sambutannya, Rektor Unsika menegaskan bahwa
perbedaan status antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) bukanlah halangan dalam pelayanan pendidikan tinggi. Menurutnya,
kedua jenis perguruan tinggi memiliki tanggung jawab yang sama dalam mencetak
generasi unggul dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Usai penandatanganan, kegiatan dilanjutkan dengan
benchmarking Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Pada sesi ini, tim PPG Unsika
berkesempatan untuk mendalami berbagai praktik baik yang telah dijalankan UMK,
dalam hal tata kelola program dan strategi pelaksanaan PPG secara administratif
serta operasional.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Prodi PPG UMK,
Dr. Agung Slamet Kusmanto, M.Pd., menegaskan bahwa benchmarking ini menjadi
ruang saling belajar yang bermanfaat. “Benchmarking ini penting agar kita
bisa melihat praktik baik dari masing-masing perguruan tinggi. Dengan begitu,
PPG tidak hanya berjalan secara administratif, tetapi juga semakin kuat dari
sisi mutu, kolaborasi, dan dampaknya bagi guru maupun mahasiswa,” ujarnya.
Diskusi berlangsung interaktif, di mana Unsika dan UMK
saling bertukar pengalaman dan gagasan untuk memperkuat PPG masing-masing.
Kolaborasi ini menegaskan komitmen kedua pihak untuk tidak hanya bekerja sama
secara administratif, tetapi juga memperkuat substansi penyelenggaraan PPG agar
lebih relevan dengan kebutuhan pendidikan nasional.
Melalui kegiatan ini, Unsika dan UMK berharap sinergi
yang terjalin dapat menjadi pijakan untuk menghadirkan layanan PPG yang lebih
berkualitas, adaptif, dan berdaya saing, serta memberi kontribusi nyata bagi
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. -asy
