FKIP UNSIKA PERKUAT KUALITAS AKADEMIK MELALUI RAPAT KERJA KURIKULUM DI SURABAYA





 

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menunjukkan komitmen kuatnya dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi melalui pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Penyusunan dan Peninjauan Kurikulum. Kegiatan strategis ini diselenggarakan di Surabaya pada Jumat, 24 Mei 2025, sebagai bagian integral dari upaya berkelanjutan fakultas untuk menjaga relevansi kurikulum dengan dinamika perkembangan zaman dan tuntutan profesional di dunia kerja.

 

 

Langkah ini diambil mengingat pentingnya adaptasi kurikulum yang tidak hanya berbasis pada capaian pembelajaran (learning outcomes) yang terukur, namun juga responsif terhadap kebijakan nasional yang berlaku, terutama implementasi program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). Inisiatif peninjauan dan penyusunan ulang kurikulum ini menjadi fondasi krusial dalam mencetak lulusan FKIP Unsika yang memiliki kompetensi tinggi dan daya saing global.

 

 


Fokus Utama: Kurikulum Adaptif dan Responsif MBKM

Rapat kerja ini menjadi forum penting bagi seluruh program studi di lingkungan FKIP Unsika untuk menyelaraskan visi dan misi pengembangan kurikulum. Kehadiran narasumber ahli menjadi salah satu kunci penting dalam memastikan arah peninjauan kurikulum berjalan sesuai dengan praktik terbaik institusi pendidikan terkemuka.

Pada kesempatan ini, FKIP Unsika secara khusus mengundang Dr. Wiwik Sri Utami, M.P., yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Kapasitas beliau dalam bidang pengembangan kurikulum di lingkungan perguruan tinggi menjadikan Dr. Wiwik sebagai figur sentral dalam memberikan perspektif mendalam kepada peserta raker.

Dalam paparannya, Dr. Wiwik Sri Utami, M.P., mengupas tuntas mengenai Strategi Pengembangan Kurikulum yang Adaptif. Beliau menekankan bahwa kurikulum yang efektif saat ini harus mampu mengakomodasi perubahan cepat di masyarakat dan industri, sekaligus memberikan ruang fleksibilitas yang luas bagi mahasiswa sesuai dengan ruh kebijakan MBKM.

 

 

Mencetak Generasi Unggul: Sinkronisasi Kebijakan dan Praktik Terbaik

Dr. Wiwik Sri Utami, M.P., dalam sesi materinya, menyoroti beberapa pilar utama dalam peninjauan kurikulum. Pilar tersebut meliputi perumusan capaian pembelajaran yang spesifik dan relevan dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti), integrasi model pembelajaran berbasis kasus (case method) dan proyek (project-based learning), serta penataan skema rekognisi mata kuliah untuk program MBKM.

Peserta raker yang terdiri dari jajaran pimpinan fakultas, ketua jurusan, dan tim penyusun kurikulum dari setiap program studi terlihat aktif mengikuti diskusi, mengajukan pertanyaan- pertanyaan mendalam terkait tantangan implementasi MBKM, serta membandingkan kurikulum yang telah berjalan dengan pedoman yang disampaikan. Diskusi tersebut mencerminkan komitmen kolektif civitas akademika FKIP Unsika untuk menghasilkan sebuah dokumen kurikulum yang utuh, kontekstual, dan visioner.

 

 

Koherensi Visi dan Aksi Kolektif Program Studi

Raker yang berlangsung di Kota Pahlawan ini tidak hanya berfokus pada penyampaian materi, tetapi juga melibatkan sesi workshop intensif di mana setiap program studi (Prodi) melakukan bedah kurikulum eksisting mereka. Sesi ini diarahkan untuk mengidentifikasi kesenjangan (gap) antara profil lulusan yang diinginkan dengan kompetensi yang saat ini tercantum dalam kurikulum.

Koherensi dalam penyusunan kurikulum antar-Prodi sangat ditekankan. Meskipun memiliki fokus keilmuan yang berbeda, sinergi dalam menginternalisasi nilai-nilai universitas dan semangat MBKM menjadi kunci kesuksesan bersama. Peninjauan ini mencakup penataan ulang beban Satuan Kredit Semester (SKS), deskripsi mata kuliah yang diperbarui, hingga mekanisme evaluasi pembelajaran yang berbasis kinerja (performance-based assessment).


Harapan Lulusan yang Kompetitif di Era Global

Pelaksanaan Raker Penyusunan dan Peninjauan Kurikulum ini diharapkan menjadi titik tolak bagi FKIP Unsika untuk mempercepat transformasi akademik. Target utama dari keseluruhan proses ini adalah lahirnya kurikulum baru yang tidak hanya up-to-date, tetapi juga kompetitif dan relevan dengan kebutuhan industri, khususnya dalam bidang keguruan dan pendidikan.

Pimpinan FKIP Unsika menyatakan bahwa kurikulum yang dihasilkan dari rapat kerja di Surabaya ini harus memiliki dampak nyata terhadap kualitas lulusan. "Kami berharap, melalui kurikulum baru ini, setiap program studi dapat menyiapkan lulusan yang tidak hanya menguasai bidang keilmuan mereka, tetapi juga memiliki keterampilan abad ke-21 seperti kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas," demikian disampaikan dalam penutupan sesi.

Dengan kurikulum yang lebih adaptif, mahasiswa akan memiliki kesempatan lebih besar untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat secara langsung di dunia nyata, baik melalui program magang industri, proyek penelitian, maupun kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diakui sebagai bagian dari perkuliahan.

 

 

Komitmen Berkelanjutan untuk Mutu

Rapat kerja yang diselenggarakan di luar kampus utama ini turut menjadi momentum penguatan ikatan dan komitmen antar-anggota tim penyusun kurikulum. Lokasi yang berbeda memberikan suasana baru yang kondusif bagi lahirnya ide-ide inovatif dan solusi-solusi konstruktif terkait kompleksitas peninjauan kurikulum.

Hasil dari Rapat Kerja Penyusunan dan Peninjauan Kurikulum ini akan segera difinalisasi menjadi dokumen kurikulum resmi yang akan diterapkan pada tahun akademik mendatang. Kesuksesan Raker di Surabaya ini menegaskan kembali komitmen FKIP Unsika dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pilar pendidikan yang unggul dan relevan.

Langkah strategis ini menandai era baru bagi FKIP Unsika, memastikan bahwa setiap lulusan adalah individu yang tidak hanya siap mengajar, tetapi juga siap bersaing, berinovasi, dan berkontribusi signifikan di tengah tantangan global yang terus berubah.